Bencana tanah longsor di Wonosobo tak lama ini. |
Wonosobo, Harian Jateng – Musim hujan yang datang, membuat masyarakat Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah harus waspada bencana. Apalagi, saat ini terdapat retakan tanah di Dusun Monggor, Desa Ngasinan Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo.
Adanya hal itu, mengancam keselamatan 300 penduduk setempat. Apalagi, hal itu diperparah dengan adanya sebagian air yang berasal dari sumber air merasuk ke dalam retakan tanah.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo, Sumarno di kantornya, Kamis (12/11/2015), menegaskan bahwa pihaknya sudah melakukan antisipasi pengaliran air, sedang diadakan pipanisasi Monggor, Wonosobo.
Sebab atasnya, lanjut dia, bukit ada sumber air, karena retak maka aliran air masuk ke dalam retakan.
“Ada 30 Kepala Keluarga dan sekitar 300 jiwa satu dusun yang tinggal di pemukiman tersebut,” papar dia.
Untuk wilayah Wonosobo sendiri, di musim hujan saat ini sangat rawan dengan bencana longsor, angin ribut dan banjir. Untuk di wilayah Dadapan, Kecamatan Wadaslintang juga berpotensi terkena banjir.
Sebenarnya, kata dia, wilayah Wonosobo sangat rawan bencana. Tetapi, lanjut dia, ada dua yang menjadi prioritas karena dibawahnya terdapat pemukiman warga.
“Satu di Ngasinan dan Desa Dadapan, Kecamatan Wadaslintang berpotensi banjir dari sungai Log Ulo. Sebab, pada tahun lalu jugsa sudah terkena banjir,” ujar Sumarno.
Dikatakannya, untuk kondisi retakan tanah di Kampung Monggor sudah terjadi sejak tahun 1984. Akan tetapi, warga masih tetap bertahan untuk hidup diwilayahnya.
Sebenarnya sangat rawan sekali dan kami melakukan upaya pipanisasi, lanjut dia, sebab jika dilakukan proses relokasi terlalu panjang, butuh menyediakan tempat kemudian warga juga belum tentu untuk mau dipindah.
Dikatakan Sumarno, dua desa di Wonosobo tersebut ditetapkan sebagai desa prioritas penanggulangan bencana. Pasalnya, kondisi desa tersebut sangat rawan terjadinya longsor dan banjir. Kedua desa itu adalah dusun Monggor, Desa Ngasinan, Kecamatan Kaliwiro dan Desa Dadapan, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo.
“Hampir semua desa di Wonosobo sangat rawan bencana. Tetapi, ada dua desa yang kondisinya sangat rawan karena sudah ada tanda-tanda keretakan tanahnya,” tukas dia.
Dua desa tersebut dipilih karena intensifnya kejadian bencana alam. Daerahnya pun berbukit. Kemudian, dibagian bukit terdapat sumber air, lalu sumber airnya masuk ke dalam tanah yang retak.
Oleh karena itu, warga setempat diharapkan selalu waspada dalam memasuki musim penghujan ini dari bencana. Sebab, bencana bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. (Red-HJ59/Fatjam/HarianJateng).