![]() |
Rinna Gautamma saat pemotretan. (Foto: dok-pribadi). |
Sejak kecil, Rinna Gautamma ternyata sudah menekuni dunia modelling. Terbukti, perempuan kelahiran Kalteng, 13 Juli 1993 ini menekuninya sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas.
“Aku terjun di dunia modelling sejak kelas 2 SMA. Awalnya cuma foto-foto biasa dan diajak teman saja, lalu dari situ mulai ditawarin foto, dulu sekali difoto saja sudah senang, karena niatnya cuma ingin ganti-ganti display picture BBM, meskipun tanpa adanya fee atau uang cape bahasa kerennya,” paparnya kepada Harianjateng.com, Senin (22/8/2016).
Tapi, kata dia, Alhamdulillah sampai sekarang sampai lulus kuliah S1 saya, saya masih asik dengan hobi saya itu, ya itu tadi, foto-foto.
Sukses di Modelling
Target sih nggak ada, kata dia, cuma karena senang bergaya di depan kamera, this is my soul, my passion, my hobby.
“Tapi aku senang banget nyoba hal baru yang menuju ke arah menjadi artis, top model atau pemeran film, aku pernah ikutan Miss Celebrity 2015 tahun lalu, melalui audisi kota Jogjakarta, dan dari 300an peserta aku berhasil lolos lalu masuk ke Grand Final 20 besar Jakarta,” ujar dia.
Sempat ikut karantina dan lainnya, lanjut dia, mungkin menurut saya, menang itu adalah bonus tetapi pengalamannya itu yang ga bisa dibeli.
“Kami belajar acting, dancing, presenting, public relation, singging dan yang terpenting ketemu dengan teman-teman baru di berbagai kota audisi lainnya adalah sesuatu yang menyenangkan,” beber perempuan yang tinggal di Perum, Bengkuring Samarinda, Kalimantan Timur tersebut.
Dijelaskan dia, menjadi model tidak sekadar mencari ketenaran, namun juga memegang peran penting dalam promosi wisata suatu daerah.
“Peran modeling untuk mempromosikan wisata, potensi budaya dan lainnya adalah menurut saya sebagai seorang yang berkecimpung di dunia modeling peran itu sangat besar, contohnya saja lewat peragaan busana kita mengenakan atau memakai baju batik, yang kita tahu bahwa baju batik adalah warisan leluhur kita, itu salah satunya,” terangnya.
Kemudian, lanjut dia, salah satu hal yang saya lakukan ketika mengikuti ajang pencarian bakat di dunia entertain yaitu menampilkan tarian atau nyanyian yang berasal dari daerah saya.
“Tujuannya adalah kembali lagi yaitu kepada mempromosikan potensi budaya yang daerah saya miliki,” jelasnya.
Wisata yang menarik untuk pemotretan, lanjut dia, semuanya menarik, apalagi kalau hasil foto dari photographernya bagus, pasti nilai dari wisata itu bertambah, itu simbiosis mutualisme.
“Ketika wisatanya bagus, pose dari model bagu, hasil jepretan dari fotograper bagus, yaaah itu menjadi sesuatu yang sangat bagus dan menarik,” ungkapnya.
Ditambahkannya, bahwa ia sendiri sudah pemotretan di sejumlah lokasi. “Alhamdulillah sudah pemotretan di dalam dan luar negeri, di Pulau Kalimantan dan Pulau Jawa, kalau luar negeri Miri, Serawak dan Kuala Lumpur, lalu Singapura,” imbuh dia.
Harapan tahun ini harus lebih baik, lanjut dia, di dunia pendidikan, modeling dan dunia kerja yaitu perusahaan yang saya pimpin sendiri. “Semoga semua berjalan seimbang, amin,” pungkas dia. (Red-HJ99/RG).