Hariansemarang.id – Tahu nggak pusatnya pusat Kota Semarang itu kui ning ndi? Kalau dilihat dari pusat pemerintahan, ya pusatnya pusat Kota Semarang ada di Jalan Pemuda. Ya karena di jalan protokol ini ada Kantor Pemkot Semarang. Jalan Pemuda kini juga menjadi titik nol kilometer Kota Semarang, yang lokasinya di depan Kantor Pos Semarang. Lebih tepatnya titik nol kilometer Kota Semarang di antara Jalan Imam Bonjol dan Jalan Pemuda.
Nah tahu nggak nda, dahulunya Jalan Pemuda itu Bernama Jalan Bodjong. Pernah dengar nggak kalian lur nama Jalan Bodjong. Jalan Bodjong dulu memanjang dari Jembaran Berok sampai Tugu Muda saat ini. Nah perkembangannya, Jalan Bodjong kemudian diubah Namanya menjadi Jalan Pemuda.
Kalian penasaran po ra dengan wajah pusatnya pusat Kota Semarang zaman dahulu. Yuk simak wae selengkape, kalian lur silakan menelusuri masa lalu Kota Semarang.
Berikut ini kami sajikan foto foto wajah pusatnya pusat Kota Semarang zaman dahulu.

Dari foto yang tertera keterangan tahun 1910, terlihat pusatnya pusat Kota Semarang zaman dahulu pada tahun tersebut sudah berdiri tiang listrik.

Selain sudah berdiri tiang penerangan, pada tahun 1910 di Jalan Bodjong wis ono rel kereta api. Gedung Lawang Sewu zaman dulu merupakan kantor atau markas kereta api atau spoor untuk zaman kolonial Belanda. Pernah terbayang nggak lur, biyen ning Jalan Pemuda ono jalur kereta api. Nek zaman dulu, rel kuwi kanggo liwat trem atau kereta dalam kota.

Kalau foto ini tertanda pada tahun 1910. Pada foto ini tampak kereta kuda dan trem yang sedang melewati Jalan Pemuda dahulu. Dahulu ojo mbok bayangke dalane wis aspal mulus. Silakan lihat detail, jalanan pada masa itu masih tanah, kae ketok banget kerikil di Jalan Bodjong dan di sekitar rel trem.

Untuk foto ini keterangannya adalah situasi pada tahun 1920. Ini merupakan salah satu sudut di Jalan Bodjong. Kalian tahu nggak lur ini sudut mana ya. Kalau ngerti silakan komentar ini sudut mana ya.
Nah itulah wajah pusatnya pusat Kota Semarang pada zaman dulu. Piye lur, ndelok wajah Kota Semarang zaman dulu, apa komentarmu lur.