Hariansemarang.id – Kasus kecelakaan maut yang menewaskan pebalap muda Semarang, Riko dan membuat luka berat Thoif, kini menyisakan misteri pengemudi mobil yang misterius.
Dalam kecelakaan yang terjadi pada Jumat dini hari 28 Maret 2025 di Jalan Arteri Soekarno Hatta, Semarang, Thoif ditabrak Riko, kemudian satu unit mobil menabrak Thoif dan Riko. Setelah kecelakaan beruntun itu, pengemudi kabur tancap gas. Riko meninggal dunia dalam kecelakaan itu, Thoif mengalami luka berat dan di rawat di RS dr Kariadi.
Tujuh hari setelah meninggalnya Riko, keluarga almarhum buka suara. Orang tua Rio menunjukan iktikad baik, menemui keluarga Thoif dan siap meringankan biaya perawatan mahasiswa Unnes tersebut.
Di sisi lain, keluarga Riko mendesak Polrestabes Kota Semarang untuk segera mengamankan pengemudi mobil yang kabur itu. Apalagi menurut informasi, Polrestabes Kota Semarang sudah mengamankan unit mobil yang terlibat dalam kecelakaan tersebut pada Kamis 4 April 2025.
Pengemudi kabur bakal serahkan diri
Kepada keluarga Thoif, pada Sabtu malam 5 April 2025, Polrestabes Kota Semarang menginformasikan pengemudi mobil yang kabur itu bakal menyerahkan diri beberapa hari lagi.
“Saya dan Syaikhu (kakak kedua Thoif) dipanggil polisi, jam 23.00 (Sabtu malam). Versi polisi, mobil sudah ditemukan unitnya, tapi pengemudi sampai hari ini (Per Minggu) belum ada info siapa dia. Kata polisi, pengemudi mobil yang terlibat dalam kecelakaan Thoif dan Riko mau menyerahkan diri,” jelas Fadzli kepada Harian Semarang.
Please polisi segera amankan pengemudi
Menurut kakak Thoif, Syamsul Fadzli, dalam pertemuan di kantor polisi itu, ada informasi polisi sudah mengantongi alamat keluarga pengemudi mobil yang kabur itu.
Untuk itu, keluarga Thoif dan keluarga Riko turut mendorong agar polisi segera amankan si pengemudi mobil, agar bertanggung jawab. Lantaran sudah berhari-hari polisi belum bisa mengamankan si pengemudi, Fadzli mengatakan keluarga Riko jadi curiga kenapa polisi terbilang lamban.
Motif sengaja celakai Riko?
Fadzli mengatakan, bagi keluarga almarhum Riko, mereka sangat mendesak agar kepolisian bisa mengungkap siapa sebenarnya si pengemudi tersebut. Fadzli mengatakan keterangan pengemudi mobil akan menjadi kunci menguak motif dari kecelakaan tersebut.
“Yang menjadi misteri si pengemudi mobil ini ke mana, apakah benar-benar pengemudi mobil biasa atau bagian dari joki. Dari yang dituntut dari keluarga almarhum Riko, kalau terbukti ada kesengajaan (mencelakai Riko) berarti ada unsur atau motif lain, yakni mencelakai Riko,” ujar Fadzli meringkas dari obrolan soal pengemudi mobil dengan keluarga almarhum Riko.
Pengemudi tidak jadi DPO, ada previlege?
Fadzli mengatakan keluarga Riko bahkan heran seakan si pengemudi mobil itu punya keistimewaan.
“Kok kayak ada previlege si pengemudi mbil itu, kok belum jadi DPO, polisi hanya sita unit mobil saja. Keluarga Riko nggak terima ini kecelakaan kan sudah hilangkan nyawa, kok (seakan) diberikan kelonggaran, kan pengemudi itu bisa menghilangkan barang bukti. Jadi keluarga Riko minta polisi segera gercep amankan pengemudi mobil,” ujar Fadzli.
Bukti tambakan selain CCTV
Untuk mendukung pengusutan kasus kecelakaan itu, keluarga Riko siap memberikan dukungan petunjuk bukti. Saat ini, polisi sudah mengamankan rekaman CCTV detik-detik kecelakaan di jalan arteri.
“Ayah Riko punya second CCTV dan saksi yang punya setting (dalam balapan) itu, kan dari titik star sampai finish ada camera on, itu bisa dihimpun jadi gambaran bagaimana kejadian di lokasi kejadian. Jadi apakah kecelakaan ni kesengajaan atau laka biasa, itu tentunya dari polisi,” jelasnya.
Sebagai informasi kecelakaan maut pada Jumat dinihari 28 Maret 2025 terjadi saat Thoif mengendarai motor, sepulang kegiatan di Masjid Agung Jawa Tengah hendak pulang ke rumahnya di Bangetayu. Thoif sudah menyeberang sampai marka tengah jalan arteri, kemudian ditabrak Riko yang sedang balap liar.
Setelah tabrakan Thoif dan Riko, beberapa detik kemudian satu unit mobil menabrak keduanya. Riko meninggal dunia, Thoif mengalami luka berat. (*)
